Kamis, 16 Mei 2019

DEFINISI (DEFINITION) TEKNOLOGI PENDIDIKAN

TEKNOLOGI PENDIDIKAN

DEFINISI (DEFINITION) TEKNOLOGI PENDIDIKAN

Dosen Pembimbing    : Ismatul Maula, M.Pd



Disusun oleh : Kelompok 1
Desi Fitri Yani
Fina Yuni Sari
Nurul Hasanah
Suherman Syah


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
( STAIN ) BENGKALIS
TA : 2017/2018



KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, bahwa hanya dengan petunjuk dan hidayah-Nya penulisan makalah ini dapat terselesaikan dan sampai pada hadapan para pembaca yang berbahagia. Semoga kiranya membawa mamfaat yang sebesar-besarnya dan memberikan sumbangan yang berarti pada masa sekarang dan yang akan datang.

Makalah ini penulis buat bertujuan untuk menambah wawasan bagi penulis serta pembaca. Dan diharapkan pembaca bisa mengambil kesimpulan-kesimpulannya agar bisa bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam penulisan makalah ini tentunya banyak dijumpai kekurangan dan kelemahannya. Untuk itu kami mohon maaf yang sebesar-besarnya dan mengharap tegur sapa serta saran-saran penyempurnaan. Agar kekurangan dan kelemahan yang ada tidak sampai mengurangi nilai dan mamfaat bagi pengembangan study islam pada umumnya.





Bengkalis, 04 Februari 2019


                                                                    Penulis






DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................................................ i
Daftar Isi......................................................................................................... ii
BAB I ............................................................................................................  1
PENDAHULUAN.........................................................................................  1
1. Latar Belakang................................................................................ 1
2. Rumusan Masalah........................................................................... 3
3. Tujuan Penulisan............................................................................. 3
BAB II............................................................................................................ 4
PEMBAHASAN............................................................................................ 4
1.    Pengertian Teknologi Pendidikan..................................................4
2.    Pengertian Teknologi Pendidikan Menurut Para Ahli................... 8
3.    Perkembangan Teknologi Pendidikan.......................................... 11
4.    Ruang Lingkup Teknologi Pendidikan........................................ 13
5.    Karakteristik Teknologi Pendidikan............................................ 14
BAB III........................................................................................................  18
PENUTUP.................................................................................................... 18
1.    Kesimpulan.................................................................................. 18
2. Saran ............................................................................................ 19
 DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................    20







BAB I
PENDAHUAN
A.    Latar Belakang
Hidup manusia sangat dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Teknologi misalnya banyak menghasilkan mesin dan alat-alat seperti jam, mesin jahit, mesin cetak, mobil dan lainnya, agar manusia dapat hidup lebih mudah aman, dan senang dalam lingkungannya. Pendidikan juga tidak lepas dari pengaruh teknologi.
Pemanfaatan teknologi pendidikan perlu dalam rangka kegiatan belajar mengajar. Karena dengan pendekatan ilmiah, sistematis dan rasional, sebagaimana yang dituntut oleh teknologi pendidikan ini pulalah, tujuan pendidikan yang efektif dan efisien akan tercapai.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pada masyarakat menuntut supaya memanfaatkan media teknologi, jika benar pendidikan diarahkan pada upaya meningkatkan mutu masyarakat. pendidikan harus mau mengadakan inovasi yang positif untuk kemajuan pendidikan dan sekolah. Tidak hanya inovasi dibidang kurikulum, sarana-prasarana, namum inovasi yang menyeluruh dengan menggunakan teknologi informasi dalam kegiatan pendidikan. Teknologi pendidikan dapat mengubah cara pembelajaran yang konvensional menjadi nonkonvensional.
Sekolah harus merespon perkembangan dunia teknologi yang semakin canggih yang menyediakan segudang ilmu pengetahuan yang baru dan lama. Pembelajaran di sekolah perlu menggunakan serangkaian peralatan elektronik yang mampu bekerja lebih efektif dan efisien penerapan pengerahan perangkat keras dan perangkat lunak yang relevan dengan kebutuhan pendidikan adalah prakondisi bagi terselenggaranya pendidikan yang efektif dan efisien.
Sebagai bagian dari kebudayaan, pendidikan sebenarnya lebih memusatkan diri pada proses belajar mengajar untuk membantu anak didik menggali, menemukan, mempelajari, mengetahui dan menghayati nilai-nilai yang berguna, baik bagi diri sendiri, masyarakat, dan negara sebagai keseluruhan.
Dengan demikian sebenarnya pendidikan adalah wadah untuk mencerdaskan bangsa, mengembangkan masyarakat dengan berbagai dimensinya. Pengembangan nilai-nilai, pengetahuan, keterampilan dan sikap anak didik dan masyarakat menunjukkan adanya kaitan fungsional antara pendidikan dengan tuntutan kearah perubahan yang dimaksud.
Upaya yang dilakukan dalam rangka memenuhi tuntutan itu adalah dengan jalan memanfaatkan teknologi pendidikan, khusunya proses belajar mengajar melalui pendekatan teknologis.
Prinsip dasar dari sistem pendidikan adalah belajar. Belajar sering dirujuk dalam bentuk pengukuran pengetahuan, kegesitan seseorang dalam menggunakan perangkat atau peralatan tertentu. Pandangan atau wawasan seseorang terhadap sesuatu hal. Secara khusus, belajar sering diartikan pergi ke sekolah, atau mengikuti jejang pendidikan formal tertentu. Di dunia kerja, belajar itu adalah pelatihan. Pelatihan untuk peningkatan kompetensi. Peningkatan dan kompetensi diyakini sebagai upaya untuk meningkatkan mutu kinerja seseorang, yang berdampak terhadap kineja organisasi atau lembaga.
Teknologi pendidikan memandang proses belajar sebagai suatu peristiwa internal, karena terjadi dalam diri siswa. Sejauh ini sudah banyak sekali teori belajar yang dirumuskan oleh para pakar dengan berbagai pendekatan ilmu. Sebagai contoh, psikolog beranggapan bahwa proses belajar sebagai suatu proses kognitif, sedangkan pakar komunikasi beranggapan bahwa proses belajar adalah suatu pemrosesan informasi pada diri seseorang.
Upaya teknologi pendidikan bersifat konkret yaitu penciptaan atau rancangan lingkungan belajar, atau sering disebut juga sebagai faktor eksternal belajar. Rancangan kegiatan pembelajaran beserta guru adalah lingkungan yang biasa ditemui sehari-hari dan dianggap berpengaruh banyak terhadap proses belajar. Inti dari teknologi pendidikan adalah proses belajar. Miarso menyebut belajar sebagai objek formal teknologi pendidikan. Belajar baginya dimaknai secara luas, belajar secara pribadi, untuk pengayaan diri dan beljar yang diselenggarakan oleh organisasi.
Belajar tidak hanya merujuk pada aktifitas organ berpikir otak, belajar bertujuan untuk meningkatkan kualitas seseorang. Belajar adalah peningkatan kompetensi. Belajar menjadi salah satu upaya seseorang untuk mewujudkan cita-citanya. belajar berkenaan dengan tatanan dan nilai yang ditularkan dari generasi ke generasi.

B.  Rumusan Masalah
1.      Apakah Pengertian Teknologi Pendidikan
2.      Pengertian Teknologi Pendidikan Menurut Para Ahli
3.      Bagaimana Perkembangan Teknologi Pendidikan
4.      Bagaimana Ruang Lingkup Teknologi Pendidikan
5.      Apa Saja Karakteristik Teknologi Pendidikan

C.     Tujuan penulisan
1.      Untuk Mengetahui Apakah Pengertian Teknologi Pendidikan
2.      Untuk Mengetahui Pengertian  Teknologi Pendidikan  Menurut Para Ahli
3.      Untuk Mengetahui Perkembangan Teknologi Pendidikan
4.      Untuk Mengetahui Ruang Lingkup Teknologi Pendidikan
5.      Untuk Mengetahui Karakteristik Teknologi Pendidikan









BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Teknologi Pendidikan
Istilah yang digunakan dalam bahasa inggris adalah instructional technology atau education technology. Salah satu pendapat ialah bahwa instructional technology means the media born of the communications revolution which can be used for instructional purpose alongside the teacher, the book, and the blackboard (Commission on Instructional Technology dalam Norman Beswick, Resourse-based learnimg, 1977 hal. 39). Jadi yang diutamakan ialah media komunikasi yang berkembang secara pesat sekali yang dapat dimanfaatkan dalam pendidikan. Alat-alat teknologi ini lazim disebut “hardware” antara lain berupa TV, radio, video tape, komputer, dan lain-lain.
Teknologi pendidikan adalah pengembangan, penerapan dan penilaian sistem-sistem, teknik dan alat bantu untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar manusia[1]. Di sini diutamakan proses belajar itu sendiri di samping alat-alat yang dapat membantu proses belajar itu. Jadi teknologi pendidikan itu mengenai software maupun hardwarenya, software antara lain menganalisis dan mendesain urutan atau langkah-langkah beljar berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dengan metode penyajian yang serasi serta penilaian keberhasilannya.
Istilah teknologi pendidikan(educational technology) teknologi pengajaran( instructional technology) secara umum dapat diartikan sebagai penerapan teknologi, khususnya teknologi komunikasi, untuk kegiatan pendidikan atau pengejaran, yang paling penting disini adalah proses integrasi antara manusia, ide, organisasi dan peralatan[2]. Berdasarkan asumsi terakhir ini, teknologi pendidikan dapat pula diartikan sebagai pendekatan yang logis, sistematis dan ilmiah dalam kegiatan pendidikan dan pengajaran.
Teknologi pendidikan adalah pemikiran yang sistematis tentang pendidikan, penerapan metode problem solving dalam pendidikan, yang dapat dilakukan dengan alat-alat komunikasi modern, akan tetapi juga tanpa alat-alat itu.
Association for educational communication and technology(1980) mendefinisikan teknologi pendidikan sebagai berikut : teknologi pendidikan adalah suatu proses kompleks yang terintegrasi  meliputi manusia, prosedur, ide dan peralatan dan organisasi untuk menganalisis masalah yang menyangkut semua aspek belajar, serta merancang, melaksanakan, menilai dan mengelola pemecahan masalah itu.
Commission on instructional technology (1977) merumuskan instructional technology means the media born of the communication’s revolution which can be used for instructional purpose alongside the teacher, the book and the blackboard.
Dengan demikian, secara umum teknologi pendidikan diartikan sebagai media yang lahir dari revolusi teknologi komunikasi yang dapat digunakan untuk tujuan-tujuan pengajaran di samping guru, buku dan papan tulis. Teknologi pendidikan mensyaratkan prosedur, ide, peralatan, dan organisasi yang dikaji secara sistematis, logis, dan ilmiah.  Pengertian ini mengandung asumsi bahwa sebenarnya media teknologi tertentu tidak secara khusus dibuat untuk teknologi pendidikan.
Teknologi pendidikan tidaklah selamanya diartikan atau dikaitkan dengan peralatan atau median yang rumit. Pada hakikatnya teknologi pendidikan adalah suatu pendekatan yang sistematis dan kritis tentang pendidikan[3]. Teknologi pendidikan memandang soal mengajar dan belajar sebagai suatu masalah atau problema yang harus dihadapi secara rasional dan ilmiah. Oleh karena itu yang paling penting dalam rangka kegiatan belajar mengajar, tidak semata-mata media teknologi komunikasi yang rumit dan kompleks.
Istilah teknologi berasal dari bahasa yunani technologia yang menurut Webster Dictionary berarti systematic treatment atau penanganan sesuatu secara sistematis, sedangkan techne sebagai dasar kata teknologi berarti art, skill, science atau keahlian, keterampilan, dan ilmu. Jadi “teknologi pendidikan” dapat diartikan sebagai pegangan atau pelaksanaan pendidikan secara sistematis, menurut sistem tertentu yang akan dijelaskan kemudian.
Ada yang mentafsirkan teknologi pendidikan sebagai suatu cara mengajar yang menggunakan alat-alat teknik modern yang sebenarnya dihasilkan, bukan khusus untuk keperluan pendidikan akan tetapi dapat dimanfaatkan dalam pendidikan seperti radio, film opaque projector, overhead projector, tv, video taperecorder, komputer, dan lain-lain. Dalam teknologi pendidikan alat-alat itu disebut “hardware”. Alat-alat itu besar manfaatnya, namun bukan merupakan inti atau hakikat teknologi pendidikan.
Alat-alat itu tidak mengandung arti pendidikan. Alat-alat itu baru bermanfaat bila dikaitkan dengan suatu pelajaran atau program. Program ini lazim disebut software.Yang merupakan inti teknologi pendidikan adalah programnya yang harus disusun menurut prinsip-prinsip tertentu. Teknologi pendidikan dapat dilenggarakan tanpa alat-alat teknologi modern seperti yang dikatakan diatas. Ada yang beranggapan bahwa segala macam metodologi pengajaran termasuk teknologi pendidikan seperti ceramah, diskusi, seminar dan sebagainya.
Bagi teknologi pendidikan alat-alat yang dihasilakan oleh teknologi, seperti alat-alat audio-visual bukan esensial. Tanpa alat-alat itu pun teknologi pendidikan tetap dapat dilaksanakan.
Teknologi pendidikan bersikap skeptis yakni menyaksikan kebenaran prinsip-prinsip mengajar atau asas-asas didaktik sebelum diperoleh bukti akan kebenarannya. Teknologi pendidikan merupakan suatu ekspresi dari scientific movement atau gerakan ilmiah yang telah dirintis oleh Aristoteles dan bergerak terus melalui Wundt, pavlov, thorndike, skinner, hingga masa kini.
Teknologi pendidikan berusaha untuk menerapkan dalam kelas hasil-hasil eksperimentasi dalam laboratorium psikologi. Teknologi pendidikan adalah hasil dari penelitian dan pemikiran ilmiah tentang pendidikan.
Teknologi pendidikan mengharuskan guru merumuskan tujuan yang jelas dan memikirkan metode yang dianggapnya paling efektif untuk mencapai tujuan itu. Tujuan yang jelas merupakan pegangan untuk memilih metode yang tepat. Banyak guru yang masuk kelas tanpa mengetahui dengan jelas apa yang ingin dicapainya dalam jam pelajaran apakah kita sampai ketempat yang kita harapkan.
Selanjutnya teknologi pendidikan menuntut agar diadakan penilaian yang segera tentang apa yang telah dipelajari. Banyak guru yang melakukan penilaian hanya beberapa kali dalam satu semester seperti dalam bentuk ulangan. Penilaian yang segera setelah pelajaran memberikan keterangan tentang prestasi anak dan sekaligus tentang kemanpuan metode penyajian guru.
Bila guru menerapkan prinsip-prinsip teknologi pendidikan secara konsekuen, maka terbuka baginya jalan untuk memperbaiki mutunya sebagai guru, ia akan memandang proses belajar mengajar sebagai problema yang tak berkesudahan yang dihadapinya secara obyektif dan ilmiah. Dengan sikap serta usaha demikian mengajar akan dapat dikembangkan dan ditingkatkan menjadi profesi dalam arti yang sebenarnya.
Teknologi pendidikan masih merupakan pendekatan yang terbuka bagi berbagai-bagai pendirian. Teknologi tidak merupakan kunci kearah sukses yang pasti dalam pendidikan. Akan tetapi teknologi pendidikan menunjukkan suatu prosedur atau metodologi yang dapat diterapkan dalam pendidikan. Teknologi pendidikan adalah suatu teori yang mempunyai sejumlah hipotesis.
Teknologi pendidikan dapat juga dipandang sebagai suatu gerakan dalam pendidikan yang diikuti oleh guru-guru yang merasakan bahwa mengajar hingga kini masih dilakukan secara sembrono, asal-asal saja, tanpa dasar yang kokoh, menurut selera masing-masing.
Maka teknologi pendidikan merupakan usaha yang sungguh-sungguh untuk memperbaiki metode mengajar dengan menggunakan prinsip-prinsip ilmiah yang membuktikan keberhasilan dalam bidang-bidang lain. Teknologi pendidikan mengajak guru untuk bersikap problematis terhadap proses mengajar-belajar dan memandang tiap metode mengajar sebagai hipotesis yang harus diuji efektifitasnya. Dengan demikian teknologi pendidikan mendorong profesi keguruan untuk berkembang menjadi suatu “science”. Namun pekerjaan guru akan selalu mengandung aspek “seni”.
B.    Tokoh–Tokoh Dalam Pengembangan Teknologi Pendidikan
Teknologi pendidikan berusaha untuk menerapkan dalam kelas hasil-hasil eksperimentasi dalam laboratorium psikologi. Teknologi pendidikan adalah hasil penelitian dan pemikiran ilmiah tentang pendidikan. Ada sejumlah tokoh yang mempelajari soal belajar secara sistematis.
1.      Edward L. Thordike (1874-1949) menghasilkan sejumlah ” hukum” belar, diantaranya ” law of effect”. Menurut hukum ini belajar akan lebih berhasil bila respon murid terhadap suatu stimulus segera disertai oleh rasa senang atau rasa puas merupakan pujian atau hadiah, yang disebut “reinforcement” Reinforcement ini memperkuat hubungan antara stimulus dengan respons sehingga hasil belajar lebih permanent. Dalam teknologi pendidikan diusahakan agar murid dapat menjawab pertanyaan atau melakukan suaty tugas dengan baik, sehingga timbul rasa sukses atau keberhasilan.
2.      Sidney L. Pressey, menyusun program yang terdiri atas serentetan tugas-tugas yang disebutnya “software” dan disamping itu suatu alat yakni z” teaching machine”sebagai ”hardware” ia menggunakan test obyektif dengan lembar jawaban yang dapat diperiksa sendiri secara otomatis.
3.      Ivan Pavlov (1849-1936) mengadakan percobaan dengan anjing untuk mempelajari proses belajar secara ilmiah. Proses belajar yang diselidikinya adalah“Conditioning” anjing yang mula-mula mengeluarkan air liur, bila disodorkan makanan (S1) akan keluar air liurnya bila misalnya dibunyikan lonceng (S2) yang semula disodorkan bersamaan dengan makanan dan kemudian ditiadakan.
4.      B.F. Skinner. Ia banyak melakukan eksperimin dengan binatang diantaranya yang paling terkenal dengan burung merpati untuk mempelajari cara mengubah ketakutan binatang itu. Ia memberika stimulus tertentu dan segera memperkuat atau me-reinporce (respon yang diinginkan dengan memberi makanan sampai bentuk kelakuan itu mantap. Kemudian “reinporciment” itu berangsur – angsur dapat dikurangi untuk mempertahankan bentuk kelakuan yang telah dipelajari itu agar jangan lenyap atau dilupakan.
5.      Noman C. Crowder mengadakan fariasi dalam pelajaran berprogram untuk memperhatikan perbedaan individual dengan mengembangkan “branching program”program bercabang. Disini langkah-langkah lebih besar dari pada dalam program linear diikuti oleh jawaban berganda. Seteh memilih salah suatu jawaban, murid itu suruh men-chek jawaban pada halaman yang ditunjuk. Bila jawaban tersebut benar diberi keterangan apa sebab jawaban itu benar dan disuruh melanjutkan. Bila mana jawaban itu salah diberi keterangan kenapa jawaban itu salah dan murid disuruh kembali kesoal itu atau dialihkan pada soal yang lainnya.
6.      Gordon Psak menggunakan komputer dalam pelajaran berprogram. komputer lebih mampu untuk menyesuaikan program dengan kecepatan pelajar, baik yang cepat maupun yang lambat.
7.      (Nasution, 1987 : 7) Pada hakikatnya Teknologi Pendidikan adalah suatu pendekatan yang sitematis dan kritis tentang pendidikan. Nasution juga berpendafat bahwa teknologi pendidikan itu adalah  pengembangan, penerapan, dan penilaian sistem- sistem, teknik, dan alat bantu untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar manusia.
8.       (Miarso, 1986 : 1)Teknologi pendidikan merupakan proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah mencari jalan pemecahanya, melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelola pemecahan masalah yang menyangkut semua aspek belajar manusia.
9.      Definisi awal Teknologi Pendidikan (1920), teknologi pendidikan dipandang sebagai media, media ini sebagai media pembelajaran visual yang berupa film, gambar, dan tampilan media ini menampilkan suatu mata pelajaran.
10.  Teknologi Pendidikan (1960) dipandang sebagai suatu cara untuk melihat masalah pendidikan dan menguji kemungkinan- kemungkinan solusi dari permasalahan tersebut.
11.  Teknologi pendidikan (1970) adalah suatu cara yang sistematis dalam mendesain, melaksanakan, dan mengevaluasi proses keseluruhan dari belajar dan pembelajaran dalam bentuk tujuan belajar yang spesifik.
12.  Menurut ACT (1972) Teknologi pendidikan adalah satu bidang atau disiplin dalam memfasilitasi belajar manusia melalui identifikasi, pengembangan, pengorgnasiasian dan pemanfaatan secara sistematis seluruh sumber belajar dan melalui pengelolaan proses kesemuanya itu.
13.  Menurut ACT (1977) Teknologi Pendidikan adalah proses kompleks yang terintegrasi meliputi orang, prosedur, gagasan, sarana dan organisasi untuk menganalisis masalah dan merancang, melaksanakan, menilai dan mengelola pemecahan masalah dalam segala aspek belajar manusia.

14.  Menurut ACT (2004) Teknologi pendidikan adalah studi dan praktek etis dalam upaya memfasilitasi pembelajaran dan meningkatkan kinerja dengan cara menciptakan, menggunakan/memanfaatkan, dan mengelola proses dan sumber-sumber teknologi yang tepat. Jelas, tujuan utamanya masih tetap untuk memfasilitasi pembelajaran (agar efektif, efisien dan menarik) dan meningkatkan kinerja.

C.     Perkembangan Teknologi Pendidikan
Perkembangan Teknologi Pendidikan telah berlangsung dari waktu yang lama sekali, banyak pendapat dan kejadian sejarah yang mendasari awal perkembangan Teknologi Pendidikan, terutama yang berkaitan dengan perkembangan manusia.
Menurut Nana Syaodih S. (1997: 67) menyatakan bahwa sebenarnya teknologi sudah ada atau manusia sudah menggunakan teknologi. Kalau manusia pada zaman dulu memecahkan kemiri dengan batu atau memetik buah dengan galah, sesungguhnya mereka sudah menggunakan teknologi, yaitu teknologi sederhana. Sebagai salah satu disiplin ilmu, teknologi pendidikan juga berorientasikan kepada perubahan (perkembangan) cara hidup dan kebutuhan manusia. Inilah yang menyempurnakan teknologi pendidikan setaraf dengan disiplin ilmu lainnya, yaitu dengan adanya prinsip relevansi terhadap perkembangan dan perubahan. Sebuah penelitian tentang persepsi para pakar teknologi pendidikan tentang teknologi pendidikan dilaksanakan pada tahun 2005 silam.
Hasil dari penelitian “Perceptions and Opinions of Educational Technologists Related to Educational Technology”. (Persepsi dan Pendapat teknologi Pendidikan Terkait dengan Teknologi Pendidikan). mengungkapkan bahwa teknologi pendidikan telah mengalami perubahan sejak disiplin ilmu ini lahir. Perubahan ini secara general ditandai dengan berubahnya konsep teknologi pendidikan sebanyak dua kali dari sejak tahun 1977 (definisi AECT).
Konsep tersbut dapat dipaparkan sebagai berikut: “Teknologi Pendidikan merupakan proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari jalan pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelola pemecahan masalah yang menyangkut semua aspek belajar manusia”.  (AECT, 1977)
Teknologi pembelajaran adalah teori dan praktek dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, dan evaluasi terhadap proses dan sumber belajar”.  (AECT, 1994)
“Teknologi pendidikan adalah teori dan praktek ilmiah dalam memfasilitasi atau memudahkan belajar dan meningkatkan hasil dengan cara membuat, menggunakan, dan mengelola proses dan sumber teknologi yang tepat) (AECT, 2004/2008)
Dari paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa dengan perubahan konsep teknologi pendidikan telah terjadinya perubahan paradigma dalam batang tubuh teknologi pendidikan. Paradigma tersebut merupakan cara pandang teknologi pendidikan terhadap perkembangan manusia.
Teknologi merupakan salah satu budaya daari hasil penerapan praktis ilmu pengetahuan. Teknologi disatu aspek dapat membawa dampak positif berupa kemajuan dan kesejahteraan bagi manusia[4]. Teknologi dalam aspek lainnya dapat membawa dampak negatif berupa ketimpangan dalam kehidupan. Oleh karena itu teknologi dapat dianggap  bersifat netral. Hal ini berarti teknologi dapat digunakan oleh manusia untuk mencapai kemaslahatan dan untuk menghancurkan manusia itu sendiri.
Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa Teknologi Pendidikan adalah suatu disiplin ilmu yang memfokuskan diri dalam upaya memfasilitasi belajar pada manusia. Jadi obyek formal teknologi pendidikan menurut pengertian ini adalah bagaimana memfasilitasi belajar dengan cara melalui identifikasi, pengembangan, pengeorgnasiasian dan pemanfaatan secara sistematis seluruh sumber belajar. Disamping itu, melalui pengelolaan yang baik dan tepat terhadap proses secara sistematis pada seluruh sumber belajar.
Desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan dan penilaian adalah 5 kawasan teknologi pendidikan yang harus dikembangkan untuk mengidentifikasi hubungan timbal balik dari teori dan praktik pembelajaran serta penelitian yang dilakukan untuk melihat kebenaran teori yang ada. Setiap kawasan dalam teknologi pendidikan memberikan kontribusi kepada pengembangan teori dan praktik dan sebaliknya teori dan praktik dijadikan pengembangan kawasan. Tiap kawasan tidak dapat berdiri sendiri, tetapi saling berkaitan sebagai suatu kegiatan yang sistematik. Hubungan antar kawasan ini bersifat saling melengkapi.
Penjelasan mengenai masing-masing kawasan/ ruang lingkup teknologi pendidikan adalah sebagai berikut:
a.       Kawasan Desain
Yang dimaksud dengan desain disini adalah proses untuk menentukan kondisi belajar dengan tujuan untuk menciptakan strategi dan produk. Kawasan desain paling tidak meliputi empat cakupan utama dari teori dan praktek, yaitu: desain sistem pembelajaran, desain pesan, strategi pembelajaran, dan karakteristik pembelajar.
b.      Kawasan Pengembangan
Pengembangan adalah proses penterjemahan spesifikasi desain ke dalam bentuk fisik, di dalamnya meliputi: teknologi cetak, teknologi audio-visual, teknologi berbasis komputer, dan teknologi terpadu.
c.       Kawasan Pemanfaatan
Pemanfaatan adalah aktivitas menggunakan proses dan sumber untuk belajar. Fungsi pemanfaatan sangat penting karena membicarakan kaitan antara pembelajar dengan bahan atau sistem pembelajaran.
d.      Pengelolaan
Pengelolaan meliputi pengendalian teknologi pembelajaran melalui: perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian dan supervisi. Kawasan pengelolaan bermula dari administrasi pusat media, program media dan pelayanan media. Pembauran perpustakaan dengan program media membuahkan pusat dan ahli media sekolah. Program-program media sekolah ini menggabungkan bahan cetak dan non cetak sehingga timbul peningkatan penggunaan sumber-sumber teknologikal dalam kurikulum.
e.       Penilaian
Penilaian dalam pengertian yang paling luas adalah aktivitas manusia sehari-hari. Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu menakar nilai aktivitas atau kejadian berdasarkan kepada sistem penilaian tertentu. Penilaian merupakan proses penentuan memadai tidaknya pembelajaran dan belajar, mencakup analisis masalah, pengukuran acuan patokan, penilaian formatif, dan  penilaian sumatif.
Adapun Teknologi pendidikan sebagai teori dan praktik secara faktual yang telah menjadi bagian integral dari upaya pengembangan sumber daya manusia khususnya pada sistem pendidikan dan pelatihan. Idealnya setiap teknologi pendidikan, pembelajaran terutama yang memperoleh pendidikan akademik perlu menguasai beberapa kawasan teknologi pendidikan. Teknologi pendidikan sebagai suatu proses kompleks yang terintegrasi meliputi manusia, prosedur, ide, peralatan dan organisasi untuk menganalisa masalah yang menyangkut semua aspek belajar, serta merancang, melaksanakan, menilai, dan mengelola pemecahan masalah itu.
E.     Karakteristik teknologi pendidikan
1.      Teknologi pendidikan memungkinkan adanya penyebaran informasi secara luas, merata, cepat, seragam dan terintegrasi, sehingga dengan demikianpesan dapat disampaikan sesuai dengan isi yang dimaksud
2.      Teknologi pendidikan dapat menyajikan materi secara logis, ilmiah dan sistematis serta mampu melengkapi, menunjang, memperjelas konsep-konsep, prinsip-prinsip atau proposisimateri pelajaran
3.      Teknologi pendidikan menjadi partner guru dalam rangka mewujudkan proses belajar mengajar yang efektif, efisien dan produktif sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan anak didik
4.      Teknologi pendidikan dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar, dapat menyajikan materi secara lebih menarik, lebih-lebih jika disertai dengan kemampuan memanfaatkannya.
Dalam dunia pendidikan perkembangan teknologi informasi mulai dirasa mempunyai dampak yang positif karena dengan berkembangnya teknologi informasi dunia pendidikan mulai memperlihatkan perubahan yang cukup signifikan. Banyak hal yang dirasa berbeda dan berubah dibandingkan dengan cara yang berkembang sebelumnya. Jika dilihat pada saat sekarang ini perkembangan teknologi informasi terutama di Indonesia semakin berkembang. Namun disisi lain juga memiliki dampak negatif bagi sistem pendidikan di Indonesia.
1.      Dampak positif teknologi pendidikan dalam perubahan sistem pendidikan 
Adapun dampak positif pada sistem pendidikan di Indonesia terhadap kemajuan perkembangan teknologi pendidikan adalah :
a.       Informasi yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah di akses untuk kepentingan pendidikan. Baik dalam pencarian materi-materi pembelajaran maupun info-info terkait perkembangan dunia pendidikan.
b.      Inovasi dalam pembelajaran semakin berkembang dengan adanya inovasi e-learning yang semakin memudahkan proses pendidikan. Sehingga dalam proses belajar mengajar tidak lagi harus terpatok ruang dan waktu, sistem pembelajaran e-learning dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Artinya sistem ini bisa dilakukan tanpa harus memikirkan lokasi, waktu dan keadaan lainnya yang lebih flexible.
c.       Kemajuan teknologi pendidikan juga akan memungkinkan berkembangnya kelas virtual atau kelas yang berbasis teleconference yang tidak mengharuskan sang pendidik dan peserta didik berada dalam satu ruangan. Dengan sistem pengajaran berbasis teleconference seorang guru/tutor mampu mengajar jarak jauh bahkan lintas negara dalam waktu yang bersamaan. Tentu saja dengan sistem ini bisa menghemat biaya dan tenaga. Dan kualitas pendidikan yang dihasilkan menjadi lebih cepat dan efisien.
d.      Sistem administrasi pada sebuah lembaga pendidikan akan semakin mudah dan lancar karena penerapan sistem TIK. Dengan sistem TIK yang online maupun offline, tenaga pendidik dan kependidikan tidak lagi repot mengolah data-data dan informasi terkait berkas atau bahan administrasi yang terkait.
e.       Dengan perkembangan teknologi pendidikan bisa dibuat program-program evaluasi secara cepat dan efisen seperti : pembuatan rapor dengan sistem program, pembuatan skor nilai, pendaftaran dan seleksi siswa baru secara online.
2.      Dampak negatif teknologi pendidikan dalam perubahan sistem pendidikan . Adapun dampak negatif pada sistem pendidikan di Indonesia terhadap kemajuan perkembangan teknologi pendidikan adalah :
a.       Kemajuan Teknologi pendidikan juga akan semakin mempermudah terjadinya pelanggaran terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) karena semakin mudahnya mengakses data menyebabkan orang yang bersifat plagiatis akan melakukan kecurangan. Misalnya pembajakan karya secara ilegal.
b.      Walaupun sistem administrasi suatu lembaga pendidikan bagaikan sebuah sistem tanpa celah, akan tetapi jika terjadi suatu kecerobohan dalam menjalankan sistem tersebut akan berakibat fatal. Misalnya terjadi kecurangan-kecurangan akibat lemahnya suatu program yang mampu dimanipulasi atau diterpensi oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
c.       Salah satu dampak negatif teknologi pendidikan lewat media elektronik seperti internet adalah melatih anak untuk berpikir pendek dan malas, karena tidak perlu lagi mempelajari hal-hal yang dirasa sulit, karena sudah menganggap apapun masalahnya”tanya sama mbah google”.

d.      Dalam perkembangan teknologi semakin cepat sistem pembelajaran tradisional menjadi melemah dan dianggap kemakan zaman (katrok), sehingga dizaman yang serba otomatis ini hal-hal yang berbau manual lebih dikesampingkan. Sehingga orang-orang menjadi lebih malas dalam mencatat, meringkas, menyalin.
e.       Perubahan sistem pendidikan akibat teknologi yang semakin canggih dapat membuat orang menjadi menjadi asik sendiri tanpa menghiraukan orang disekitar

Teknologi pendidikan jelas memiliki arti yang begitu penting, apalagi untuk manusia modern dan manusia postmodern saat ini. Dengan masalah hidup yang semakin kompleks dan berbagai tantangan hidup yang begitu banyak, dunia pendidikan sebagai salah satu tempat yang paling efektif membentuk pribadi dan kematangan manusia tentu semakin memerlukan sebuah metode atau tehnik yangcompatible dengan zamannya.
Teknologi telah memberikan banyak kemudahan dalam kehidupan manusia, baik dalam berkomunikasi atau punmendapatkan informasi[5]. Misalnya media telepon, terutama telepon genggam telah mengubah cara berkomunikasi, televisi, internet untuk mendapatkan informasi dan juga hiburan. Media komunikasi dan informasi juga telah digunakan oleh nenek moyang kita dimasa lalu. Karna itu, jika dikaji berdasarkan rentang waktunya, peralatan komunikasi dibelakan menjadi alat komunikasi masa lalu dan modern.
Teknologi pendidikan secara keseluruhan dalam sistem pendidikan adalah miniatur cara memandang dan menyikapi manusia untuk dapat terjun hidup sebagai anggota masyarakat. Melalui ini dalam sistem pendidikan manusia ditempa untuk menjadi manusia yang juga dapat menyesuaiakan diri dengan baik dalam lingkungannya.

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
 Pada awal lahirnya teknologi pendidikan, disiplin ilmu ini hanya menitik beratkan pada pemanfaatan alat-alat (teknologi dalam hal mesin) untuk kegiatan belajar mengajar, contohnya seperti radio dan televisi. Seiring kebutuhan manusia yang semakin kompleks, teknologi pendidikan tidak hanya sebagai pemanfaatan alat (mesin) untuk belajar, pendekatan sistem mulai masuk dalam disiplin ilmu ini. Pendekatan sistem inilah yang memberikan pengaruh amat besar bagi perkembangan keilmuan teknologi pendidikan.
Teknologi pendidikan masih merupakan pendekatan yang terbuka bagi berbagai-bagai pendirian. Teknologi tidak merupakan kunci kearah sukses yang pasti dalam pendidikan. Akan tetapi teknologi pendidikan menunjukkan suatu prosedur atau metodologi yang dapat diterapkan dalam pendidikan. Teknologi pendidikan adalah suatu teori yang mempunyai sejumlah hipotesis.
Teknologi pendidikan dapat juga dipandang sebagai suatu gerakan dalam pendidikan yang diikuti oleh guru-guru yang merasakan bahwa mengajar hingga kini masih dilakukan secara sembrono, asal-asal saja, tanpa dasar yang kokoh, menurut selera masing-masing. Maka teknologi pendidikan merupakan usaha yang sungguh-sungguh untuk memperbaiki metode mengajar dengan menggunakan prinsip-prinsip ilmiah yang membuktikan keberhasilan dalam bidang-bidang lain.
Dengan demikian, secara umum teknologi pendidikan diartikan sebagai media yang lahir dari revolusi teknologi komunikasi yang dapat digunakan untuk tujuan-tujuan pengajaran di samping guru, buku dan papan tulis. Teknologi pendidikan mensyaratkan prosedur, ide, peralatan, dan organisasi yang dikaji secara sistematis, logis, dan ilmiah. 



B.     Saran
1.      Karena teknologi pendidikan biasanya tidak dipergunakan penuh dan langsung untuk tujuan pendidikan, seharusnya siaran khusus pendidikan diatur dengan jadwal dan kalau bisa di sesuaikan dengan mata pelajaran dengan materi tertentu di sekolah secara bergantian agar siswa dapat mengakses informasi secara serempak di dalam kelas meskipun tempatnya berbeda.
2.      Dengan adanya metode pembelajaran jarak jauh dengan tekhnologi komputer diharapkan dapat menjadi sarana untuk memperoleh ilmu dan pendidikan yang lebih praktis dan efisien sehingga semua dapat memanfaatkaannya dengan baik dan benar.
3.      Saran kami mudahan materi – materi  tentang teknologi dalam pendidikan  ini di pelajari dengan baik karena sangat penting dalam kehidupan dan sebagai ilmu pengetahuan yang perlu di pelajari untuk menambah wawasan.
4.      Hendaknya makalah ini bisa digunakan sebagai salah satu sumber pembelajaran dan semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi penyusun dan pembaca.
5.      Kami berharap agar  pembaca memahami dan mencerna dengan baik isi di dalam makalah teknologi dalam pendidikan ini supaya bisa bermanfaat.
6.      Hendaknya makalah ini bisa digunakan sebagai salah satu sumber pembelajaran dan semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi penyusun dan pembaca.







DAFTAR PUSTAKA
Nasution, Teknologi Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara, 1994.
Danim, Sudarwan, Media Komunikasi Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008
Zainuddin, Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007
Sutarman, Pengantar Teknologi Informasi, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009





[1] Nasution, Teknologi Pendidikan (Jakarta: PT Bumi Aksara, 1994), hal.1
[2] Sudarwan Danim, Media Komunikasi Pendidikan(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), hal. 6
[3]Ibid, Nasution, hal.2
[4] Zainuddin, Pendidikan Agama Islam( Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007) hal. 37

[5] Sutarman, pengantar teknologi informasi ( Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009), hal 21

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Produksi Pembelajaran Berbasis Microsoft Powerpoint Pada PAI dan Memanfaatkannya dalam Pembelajaran

Produksi Pembelajaran Berbasis Microsoft Powerpoint Pada PAI dan Memanfaatkannya dalam Pembelajaran Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata...